Selamat Datang DI WWW.WACANADHARMA.BLOGSPOT.COM
Showing posts with label cerita moral. Show all posts
Showing posts with label cerita moral. Show all posts

Tuesday, August 31, 2010

cerita moral


kisah pohon anggur
 
Di sebuah desa terjadilah permusuhan dan perselisihan diantara dua kelompok dalam waktu yang lama dengan satu dan beberapa alasan. Di sebuah rumah di desa tersebut tinggallah sebuah keluarga yang mempunyai dua are lahan yang sedang ditumbuhi dengan tanaman anggur dan menjual hasil panennya sebagai mata pencaharian bagi keluarga tersebut. Keluarga tersebut tidak termasuk ke dalam salah satu kelompok yang saling bertikai. 
Namun, kedua kelompok yang bermusuhan ini silih berganti mendatangi keluarga ini dan mereka mulai memberikan tekanan dan paksaan agar keluarga ini bersedia ikut di dalam salah satu dari kedua kelompok ini. Jadi, karena mengalami tekanan yang terus menerus maka mereka memutuskan untuk memasuki salah satu kelompok yang beranggotakan lebih banyak orang-orang yang berpikiran jahat. Selang beberapa bulan kemudian, ayah dari keluarga ini yang jujur mengikuti sebuah kegiatan dari kelompok dan ditahan oleh polisi bersama dengan anggota kelompok yang lainnya. Sebagai hasilnya tidak ada yang merawat kebun anggurnya. Tanaman anggur, tidak mendapatkan air selama grapebeberapa minggu, menjadi layu dan bertambah buruk. Karena itu tidak buah yang dihasilkan dan menyebabkan tidak ada pemasukan dan tidak ada cukup makanan untuk istri dan anak-anaknya di rumah.
Di dalam penjara ayah ini biasanya mendapatkan satu kiriman surat dari istrinya setiap minggu. Aturan dan tata tertib yang ada di penjara adalah surat-surat yang diterima oleh para tahanan tidak diperiksa oleh sipir penjara sedangkan surat-surat yang dikirim oleh tahanan akan diperiksa terlebih dahulu. Sekali, istrinya menulis kepadanya,”suamiku, engkau kelihatan baik-baik saja di penjara karena engkau dirawat dengan baik namun pernahkah engkau berpikir bagaimana dengan situasi dan keadaan kami yang begitu menyedihkan? Sejak engkau meninggalkan rumah, kebun anggur kita telah mengering dan tidak ada seorang pun yang merawat dan mempersiapkan lahan untuk panen berikutnya. Saya juga tidak mempunyai uang untuk membelikan bibit dan juga pupuk untuk kebun anggur kita. Bahkan sekarang, anaka-anak dan saya mengalami kelaparan. Jadi, jika engkau bisa memberikan kepada kami saran dan metode untuk merawat tanah ini sehingga ada sesuatu yang dapat kami makan untuk masa yang akan datang. Tolong beritahu kepada kami.”
Segera setelah dia membaca isi surat itu, dia merasa sangat sedih. Namun, dia mempunyai sebuah rencana. Dia menulis surat kepada istrinya,” Jangan cemas. Saya belum pernah mengatakan kepadamu sebelumnya tentang harta karun kita, ada sebuah kendi yang berisikan penuh dengan koin emas yang aku kubur di bawah kebun anggur kita. Engkau hanya perlu menggali tanah dan menggunakan koin emas itu untuk keperluan sehari-hari.” Surat yang ditulis sebelum dikirim kepada istrinya maka harus diperiksa terlebih dahulu oleh petugas penjara dan mereka membacanya. Mereka tidak mengirimkan surat tersebut kepada istri petani anggur itu. Penjaga itu menyuruh tahanan yang lainnya untuk menggali seluruh kebun anggur untuk menemukan harta karun yang tersimpan disana. Dalam waktu yang singkat seluruh kebun anggur tersebut telah digali. Namun, mereka tidak menemukan harta karun yang disebutkan dalam surat itu.
Pada hari ketiga terjadilah hujan yang sangat lebat yang mengguyur seluruh tempat termasuk kebun anggur itu. Sehingga membuat tanah di kebun menjadi subur dan tanaman anggur dapat tumbuh dengan baik. Istri petani anggur itu merasa senang. Dia berhasil menjual panen anggurnya dan mendapatkan banyak uang.
Pada akhir masa tahanan petani anggur itu dibebaskan dari penjara. Segera setelah dia bebas dan bergegas pulang menemui keluarganya, istrinya bertanya,”Suamiku, bagaimana caranya engkau mengirim begitu banyak orang untuk membajak dan mencangkul tanah seluruh kebun kita?” Istrinya tidak menerima surat dari suaminya sehingga dia tidak mengetahui rencana tersebut. Suaminya menjawab,”Ya, dengan rahmat Tuhan saya memikirkan sebuah rencana dan membuat mereka percaya tentang harta karun yang ada di kebun kita. Mari kita bersyukur kepada Tuhan.”
Apakah makan yang ada dibalik cerita ini? orang ini, yaitu si petani mempunyai dua are tanah. Manusia mempunyai dua inci hati. di dalam hati kita ada dua kelompok, kelompok sifat-sifat baik dan kelompok sifat-sifat yang jahat. Kedua kelompok ini saling berbenturan satu sama lainnya. Diantara Jiwa, yang merupakan tuan rumah dan pemilik hati ini, awalnya tidak dirayu dan digoda oleh kedua kelompok yang ada. Namun, kemudian sang Jiwa dipaksa untuk masuk ke dalam salah satu kelompok. Jiwa mempunyai istri dan dia adalah Niwriti dan anak-anaknya yaitu Prawriti. Karena Jiwa masuk ke dalam salah satu kelompok maka dia dipenjara. Maka penjara itu adalah perbudakan. Bagaimanapun juga dia menyadari bahwa ladang hati harus di bajak (dibersihkan) untuk menemukan kebijaksanaan – emas. Untuk mendapatkan kebijaksanaan maka semua tahanan (yang berada dalam perbudakan) harus membajak ladang hati. Setelah proses pembajakan dan penggalian selesai maka seseorang akan mendapatkan panen kebahagiaan. Jadi, apa yang paling mendasar? Pemurnian ladang hati dengan sarana sadhana (latihan spiritual).
 
sumber ssg medan