Selamat Datang DI WWW.WACANADHARMA.BLOGSPOT.COM

Sunday, May 15, 2011

Mengenal Dewa Ganesha, Lucu? Atau Sarat Makna?





Apa sih maknanya bagi Pelajar Hindu?
Dear, Coba tanya anak kecil, siapa Dewi Ilmu Pengetahuan?
Tak lama kemudian ia akan menjawab “Dewi Saraswati”.

Tanya lagi, siapakah dewa kecerdasan?
Kemudian, beberapa detik berlalu, “Hehe, siapa ya…?! Ngga tahu. Emang siapa Dewa Kecerdasan?”
Justru anak itu balik bertanya.

Ngga semua anak kecil tahu, bahkan kita-kita yang udah berumur (yang udah gedean dibanding mereka) sering salah jawabnya. Padahal semua orang ingin cerdas, terlebih anak muda.

Di usia belia, otak manusia sedang memiliki kemampuan yang luar biasa hebatnya, tentu akan jauh lebih hebat bila ia mendapat anugrah siddhi dan budhi atau kecerdasan intelektual dari Tuhan Yang Maha Agung, dalam perwujudan-Nya sebagai Dewa Kecerdasan - Dewa Ganesha.

Dewa Ganesha merupakan Dewa penghancur segala rintangan serta penganugrah siddhi dan budhi atau kecerdasan intelektual. Beliau merupakan putera dari Dewa Siva dan Dewi Parvathi, yang menggambarkan seorang siswa wedandik sejati (siswa yang mempelajari ilmu pengetahuan suci Veda). Menurut sastra suci, Dewa Ganesha merupakan Dewa paling awal yang dipuja dalam setiap pemujaan Hindu.

Dalam Kekawin Siwaratrikalpa disarankan untuk memuja Sri Ganesha dan Kumara sebelum melakukan pemujaan kepada Dewa Siva dalam perayaan Siwaratri. Dewa Ganesha telah dipuja sejak zaman purbakala sebagai obyek pemujaan para rsi, yogi, penyair, musisi, dan para siswa, sebab Beliau dianggap sebagai penguasa pengetahuan (vidya) dan penguasa pencapaian duniawi (avidya).

Ciri dan makna Dewa Ganesha antara lain:

1. Sang penguasa rintangan (Vignesvara) ini digambarkan memiliki 4 tangan yang merupakan simbolis 4 peralatan bathin (antahkarana). a. Tangan kanan depan bersikap abhaya hasta (memberi berkat) kepada pemuja, umat manusia. Selain itu Beliau juga memberkati dan melindunginya dari segala rintangan dalam usaha pencapaian Tuhan. b. Tangan kanan belakang memegang kapak, dengan kapak itu beliau memotong keterikatan para bhaktanya dari keterikatan duniawi c. Tangan kiri belakang memegang tali dan dengan tali beliau menarik mereka untuk semakin dekat dengan kebenaran, kebajikan, dan cinta kasih serta intektualitas, kemudian pada akhirnya beliau mengikatnya untuk mencapai tujuan umat tertinggi. d. Tangan kiri depan membawa modaka (manisan). Wah, enak yah dapat manisan dari Dewa? Hehe, hya iya lah tentunya! Manisan/modaka/bola nasi yang dipegang oleh Dewa Ganesha perlambang pahala dari kebahagiaan yang beliau berikan kepada pemuja-Nya. Mau?

2. Kepala dan Telinga yang lebar. Eits, bukan artinya Dewa Ganesha menderita tuli loh! Telinga yang besar menunjukkan bahwa Dewa Ganesha selalu mendengarkan setiap doa yang diucapkan oleh pemujanya. Kepala dan telinga yang besar juga melambangkan seorang siswa Wedantik. Pengetahuan sifatnya sangat bersifat intelektual sehingga diperlukan kepala yang besar (maksudnya sih bukan besar ukurannya aja!) untuk memahami dan meyakini logika pengetahuan.

3. Taringnya patah. Dewa yang juga disebut “Vinayaka” ini dilukiskan telah kehilangan salah satu taringnya saat bertempur dengan Paramasura. Ini menunjukkan seorang siswa dengan kecerdasan dan kemampuan viveka (kebijaksanaan) yang telah dimilikinya ia mampu mengatasi suka duka dalam kehidupan. (*versi lain menuturkan Ganesha memotong taringnya ketika menulis epos Mahabharata yang dikisahkan Bhagavan Vyasa).

4. Perut buncit, ini lambang gudang segala kebijaksanaan dan material.

5. Kendaraan-Nya Tikus. Beda halnya dengan manusia yang suka berkendaraan mewah, jor-joran. Dewa Ganesha memilih berkendaraan tikus. Binatang kecil yang menjadi kendaraan beliau adalah lambang dari kama atau keinginan manusia. Keinginan yang harus dikendarai dan dikendalikan untuk mencapai kemurnian hati dan tujuan hidup sejati. Cz klo ngga gitu, seperti halnya tikus kecil yang dapat memakan habis pada dalam lumbung, demikian pula keinginan dapa mengantarkan kita pada jurang kejahatan dan penderiataan. Makanya, keinginan harus dikendalikan untuk pelayanan dan bukan jadi budak indria kita.

***

Nah, gitu tuh perlambangan Dewa Ganesha yang sarat makna dan merupakan “contoh hidup” bagi manusia. Bukan sebagai “dewa lucu” yang sering diungkapkan oleh banyak penulis / orang2 yang ngga ngerti makna dan hakekat Sri Ganesha.
Buat anak muda, para siswa, mahasiswa, dan juga masyarakat umum, sangat baik bila memohon berkat beliau sebelum mulai aktivitas duniawi ataupun aktivitas spiritual, terlebih sebelum mulai belajar. Dalam kitab Matya Purana dan Skanda Purana Dewi Parvati bersabda bahwa Vinayaka (Ganesha) harus dipuja pada hari keempat tiap pertengahan bulan, barang siapa yang melakukan pemukaan terhadap Vinayaka ngga akan mendapat kesulitan dalam mencapai apa yang diinginkan. Vinayaka Chaturri pada bulan Bhadrapada adalah hari yang sangat baik untuk memuja-Nya dan semua hari Jumat juga adalah hari yang sangat baik untuk memuja Sri Ganesha.

Om Sri Mahaganapataye namah
Om Sri Ganesha ya namah
Om Sri Vinayaka ya namah

Refrensi:
1. Swami Chinmayananda, Kejayaan Ganesha, Paramita, Surabaya, 2002.
2. Surpi Aryadharma, Melahirkan Generasi Berkarakter Dewata, Pustaka Bali Post, Denpasar, 2005.


http://kefany.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment